Rabu, 15 Juni 2016

TEORI ASAM BASA ARRHENIUS


Banyak konsep atau teori yang telah diupayakan para ahli kimia untuk menjelaskan sifat asam dan basa. Di antara teori¬teori tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan masing¬masing. Sejumlah ahli yang pernah membuat teori asam basa yaitu A.L. Lavoiser (Teori Oksigen), Sir H. Davy (Teori Hidrogen), J. Gay Lussac (Teori Penetralan), Arrhenius (Teori Sistem Ion Air), Bronsted-Lowry (Teori Sistem Donor/Akseptor Proton), Cady Esley (Teori Sistem Pelarut), Lux-Flood (Teori Sistem Donor/Akseptor Ion Oksida), Lewis (Teori Sistem Donor/Akseptor Pasangan Elektron), dan Usanovich (Teori Reaksi Kation-Anion. Larutan asam biasanya terasa asam dan bersifat korosif ter¬hadap berbagai bahan, sedangkan larutan basa biasanya berasa sedikit pahit dan kaustik seperti sabun.

1. Teori Asam Basa Arrhenius
     Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada tahun 1887. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidrogen ( H+) sebagai satu-satunya ion positif. Sementara itu, basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya ion negatif.
      Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen dengan satu atau lebih unsur lain dan basa merupakan senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih unsur lain.
a) Asam
      Berdasarkan banyaknya ion hidrogen yang dihasilkan maka larutan asam dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis
1) Asam monobasis (berbasa satu) adalah asam yang dalam larutan air akan menghasilkan satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
HC1(aq)            ---------------------        H+(aq)         +               Cl (aq)
asam klorida                                        ion hidrogen                ion klorida
CH30OOH(aq)   ----------------------      H+(aq)          +          CH30OO-(aq)
asam asetat                                             ion hidrogen                 ion asetat
  
2) Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+).
Contohnya adalah:
H2SO4(aq) ------------------------------       H+(aq)        +        HSO4 (aq)
asam sulfat                                             ion hidrogen           ion hidrogensulfat
HSO4(aq)  ------------------------------        H+(aq)        +        SO4(aq)
ion hidrogen                                             sulfat ion              hidrogen ion sulfat
Asam monobasis dan polibasis disebut juga asam monoprotik dan poliprotik. Dalam keadaan sebenarnya, ion hidrogen tidak dapat berdiri bebas. Dalam larutan air, ion hidrogen (H+) akan berikatan secara koordinasi dengan molekul air (H2O) menjadi ion hidronium (H3O+).
H+(aq)+ H2O(1)  ' H3O+(aq)
Dengan demikian, reaksi ionisasi dalam contoh tersebut di atas dituliskan sebagai berikut:
HC1(aq) + H2O(1)  --------------------------------    H30+(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH(aq) + H2O(1) -----------------------    H30+(aq) + CH3COO-(aq)
H2SO4(aq) + 2H2O(1)  -------------------------    2H3O+(aq) + SO 24 (aq)

b) Basa
     Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga dibagi menjadi basa monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman (hidroksitas) suatu basa.
1) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq)  ----------------------------     Na+(aq)            +        OH (aq)
natrium hidroksida                             ion natrium                ion hidroksida
NH4OH(aq) ---------------------------    NH 4 (aq)          +        OH (aq)
amonium hidroksida                            ion amonium            ion hidroksida
2) Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida (OH-)
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) --------------------------- Ca2+(aq)           +       2OH (aq)
kalsium hidroksida                              ion kalsium              ion hidroksida
Berdasarkan sifat-sifat ion di atas, maka reaksi antara ion H+ dan OH- dapat membentuk H2O. Proses ini disebut dengan netralisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar