Rabu, 15 Juni 2016

INILAH YANG MENGGERAKAN LEMPENG BUMI !


Menurut data seismic dan hasil eksperimen di laboratorium, para ilmuan sepakat bahwa pergerakan lempeng disebabkan oleh pergerakan lambat mentel bumi yang bersifat lunak dan sangat panas. Teori ini pertama kali diungkapkan seorang ahli geologi Inggris bernama Arthur Holmes pada tahun 1930. Holmes berpendapat bahwa gerakan circular dari mantel bumi menggerakan benua-benua seperti conveyor belt teori tersebut menyakini bahwa baik permukaan bumi dan bagian dalam bumi sama-sama bergerak. Di bawah litosfer pada kedalam tertentu, mantel bumi mengalami sebagian peleburan dan dapat mengalir. Hal ini dapat diilustrasikan seperti besi yang jika diberi panas dan tekanan yang tinggi dapat melentur dan berubah bentuk. Batuan yang bersifat mobile di bawah lempeng, bergerak dalam pola circular seperti pola pergerakan air yang mendidih di dalam panci. Air yang mendidih bergerak ke permukaan menyebar dan mulai mendingin dan kemudian tenggelam kembali ke dasar panci untuk kembali ke proses semula, siklus ini terjadi terus berulang-ulang dan dikenal dengan istilah arus konveksi.

Arus konveksi tidak mungkin terbentuk jika tidak ada sumber panas. Panas dalam bumi berasal dari dua sumber utama yaitu peluruhan radioaktif dan gradient geothermal. Peluruhan radioaktif adalah proses pembusukan beberapa unsur kima yang terjadi di dalam bumi secara spontan, peluruhan radioaktif yang terjadi pada unsur-unsur kimia seperti uranium dan potassium melepaskan energi dalam bentuk panas yang bisa menyebabkan terjadinya peleburan sebagian batuan penyusun kerak bumi. Proses yang terjadi secara spontan ini menjadi dasar jam isotopic untuk menentukan umur batuan yang ditandai dengan hilangnya nucleus suatu isotop untuk membentuk isotop suatu unsur yang baru. Gradient geothermal adalah asumsi adanya pertambahan temperatur seiring dengan bertambahnya kedalaman ke pusat bumi. Secara teoritis, setiap penambahan kedalaman sekitar 100 m terjadi penambahan temperatur ± 30C dari permukaan. Jika asumsi tersebut benar, maka pada kedalaman 20 km saja temperatur bumi sudah mencapai 6000 sedangkan batuan penyusun kerak bumi mulai mengalami peleburan sebagian pada temperatur 300-4000C2. Dengan demikian, pada kedalaman yang lebih besar sudah tidak ada lagi batuan padat dan kompak seperti yang terlihat pada permukaan bumi melainkan menjadi lebih lunak dan sangat panas sehingga bersifat mobile.




1 komentar: