Rabu, 10 Agustus 2016

BENTUK LAPISAN BATUBARA

Bentuk cekungan, proses sedimentasi, proses geologi selama dan sesudah proses kualifikasi akan membentuk bentuk lapisan batubara. Mengetahui bentuk lapisan batubara sangat menentukan dalam menghitung cadangan dan merencanakan cara penambangannya. Ada beberapa bentuk lapisan batubara yaitu :
1. Bentuk lapisan Horse back
2. Bentuk lapisan Pinch
3. Bentuk lapisan Clay vein
4. Bentuk lapisan Burried Hill
5. Bentuk lapisan Fault
6. Bentuk lapisan Fold

1. Bentuk Lapisan Horse Back
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung kea rah atas akibat gaya kompresi. Ketebalan ke arah lateral lapisan batubara kemungkinan sama atau bisa jadi menipis.
Gambar 1 Deposit batubara bentuk horse back


2. Bentuk Pinch
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan yang menipis di bagian tengah. Pada umumnya dasar dari lapisan batubara merupakan batuan yang plastis misalnya batu lempung sedangkan di atas lapisan batubara secara setempat ditutupi oleh batu pasir yang secara lateral merupakan pengisian suatu alur.
Gambar 2 Deposit batubara bentuk  pinch


3. Bentuk Clay Vein
Bentuk ini terjadi apabila di antara 2 bagian deposit batubara terdapat urat lempung. Bentuk tersebut terjadi apabila pada satu seri deposit batubara mengalami patahan, kemudian pada bidang patahan yang merupakan rekahan terbuka terisi oleh material lempung ataupun pasir.

 Gambar 3 Deposit batubara bentuk clay vein

 
4. Bentuk Burried Hill
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana batubara semula terbentuk terdapat suatu kulminasi sehingga lapisan batubara seperti terintrusi.
Gambar 4 Deposit batubara bentuk Burried Hill

 
5. Bentuk Fault
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara mengalami beberapa seri patahan. Keadaan ini akan mengacaukan di dalam perhitungan cadangan akibat adanya perpindahan perlapisan akibat pergeseran kearah vertikal.
Gambar 5 Deposit batubara bentuk fault 


6. Bentuk Fold
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara mengalami perlipatan. Semakin intensif gaya yang bekerja pada pembentuk perlipatan akan semakin komplek perlipatan tersebut terjadi. Dalam melakukan eksplorasi batubara di daerah yang banyak gejala perlipatan, apalagi bila di daerah tersebut juga terjadi patahan, maka harus dilakukan dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. 

Gambar 6 Deposit batubara bentuk fold