Bentuk cekungan, proses sedimentasi, proses geologi selama
dan sesudah proses kualifikasi akan membentuk bentuk lapisan batubara.
Mengetahui bentuk lapisan batubara sangat menentukan dalam menghitung cadangan
dan merencanakan cara penambangannya. Ada beberapa bentuk lapisan batubara
yaitu :
1. Bentuk lapisan Horse
back
2. Bentuk lapisan Pinch
3. Bentuk lapisan Clay
vein
4. Bentuk lapisan Burried
Hill
5. Bentuk lapisan Fault
6. Bentuk lapisan Fold
1. Bentuk Lapisan Horse
Back
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang
menutupinya melengkung kea rah atas akibat gaya kompresi. Ketebalan ke arah
lateral lapisan batubara kemungkinan sama atau bisa jadi menipis.
Gambar 1 Deposit batubara bentuk horse back
2. Bentuk Pinch
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan yang menipis di bagian
tengah. Pada umumnya dasar dari lapisan batubara merupakan batuan yang plastis
misalnya batu lempung sedangkan di atas lapisan batubara secara setempat
ditutupi oleh batu pasir yang secara lateral merupakan pengisian suatu alur.
Gambar 2 Deposit batubara bentuk pinch
3. Bentuk Clay Vein
Bentuk ini terjadi apabila di antara 2 bagian deposit
batubara terdapat urat lempung. Bentuk tersebut terjadi apabila pada satu seri
deposit batubara mengalami patahan, kemudian pada bidang patahan yang merupakan
rekahan terbuka terisi oleh material lempung ataupun pasir.
Gambar 3 Deposit batubara bentuk clay vein
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana batubara semula
terbentuk terdapat suatu kulminasi sehingga lapisan batubara seperti
terintrusi.
Gambar 4 Deposit batubara bentuk Burried Hill
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara
mengalami beberapa seri patahan. Keadaan ini akan mengacaukan di dalam
perhitungan cadangan akibat adanya perpindahan perlapisan akibat pergeseran
kearah vertikal.
Gambar 5 Deposit batubara bentuk fault
Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara
mengalami perlipatan. Semakin intensif gaya yang bekerja pada pembentuk
perlipatan akan semakin komplek perlipatan tersebut terjadi. Dalam melakukan
eksplorasi batubara di daerah yang banyak gejala perlipatan, apalagi bila di
daerah tersebut juga terjadi patahan, maka harus dilakukan dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi.
Gambar 6 Deposit batubara bentuk fold