Pada
awalnya geologi dipelajari hanya karena rasa keingintahuan tentang apa yang ada
di sekitar manusia. Hal ini dapat diketahui dari konsep-konsep terjadinya bumi
dihampir semua budaya kuno dan ajaran-ajaran agama. Proses-proses alam seperti
gempa bumi yang menghancurkan bangunan-bangunan, banjir, dan gunung api yang
mengeluarkan bahan pijar, telah mendorong para filusuf untuk mengetahui tentang
fenomena-fenomena alam yang terjadi. Ilmu geologi mulai berkembang pesat pada
sekitar tahun 500 hingga 300 tahun sebelum Masehi yang berlandaskan pada
pemikiran dan pertanyaan yang diajukan oleh para pakar-pakar filsafat Yunani.
Seiring dengan berkembangnya peradaban, manusia memerlukan bahan-bahan tambang
seperti besi, tembaga, emas, perak dan perunggu serta batubara dan minyak bumi
sebagai sumber energi. Namun karena bahan-bahan tersebut berada di dalam bumi
maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai ilmu terapan yang dalam hal ini
berfungsi sebagai penuntun penting dalam Ilmu Eksplorasi dan Ilmu Pertambangan.
James
Hutton adalah ilmuan dari Skotlandia yang dianggap sebagai bapak ilmu geologi
modern. Pada tahun 1785 James Hutton menerbitkan buku berjudul “Theory Of The Earth” yang menjabarkan
doktrin yang sekarang ini dikenal sebagai Doctrine
of uniformitarianism. Doktrin ini kemudian dikenal dengan Huttonian Revolution ini menyimpulkan
bahwa proses-proses alam yang saat ini terjadi, juga telah terjadi pada masa
lampau sepanjang umur bumi ini, proses-proses tersebut walaupun bekerja sangat
lambat mampu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat besar pada
bumi dan bumi terus mengalami perubahan-perubahan yang terus-menerus mengikuti
siklus daur ulang yang berulang-ulang. Pada masa munculnya doktrin Huttonian revolution, tidak semua ilmuan
dapat menerima pemikirannya yang begitu maju pada saat itu diantaranya adalah
sekelompok penganut katastropisma yang menyakini teori Malapetaka, seperti
kisah pada Nabi Nuh yang menceritakan peristiwa banjir bandang yang menenggelamkan
seluruh daratan secara tiba-tiba. Artinya bumi ini berubah secara tiba-tiba
melalui penghancuran yang berlangsung sangat cepat. Pemikiran ini didasari pada
kejadian-kejadian seperti gunung api yang meletus secara tiba-tiba dan
berlangsung sangat cepat, gempa bumi, banjir, dan longsor. Penerapan nyata dari
doktrin Hutton adalah adanya fosil-fosil binatang laut seperti koral dan
cangkang kerang yang bisa dijumpai didalam batuan yang terdapat di
pegunungan-pegunungan tinggi, dapat diartikan sebagai bukti bahwasanya daerah
tersebut pernah mengalami genangan laut atau merupakan dasar lautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar