A. CIRI-CIRI AIR YANG TERCEMAR
Ada beberapa
ciri-ciri air yang tercemar, diantaranya
1.
Ciri fisik indikator air tercemar
a). Sebagian
besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari partikel dan suspensi
b). Berwarna
suram
c). Sedikit berbau
2.
Ciri Kimia
a).
Mengandung campuran zat kimia organik dari penguraian tinja, urin, dan sampah
lain dan anorganik yang berasal dari air bersih
b).
Bersifat basa sewaktu masih baru dan lama-kelamaan akan berubah menjadi berbau
asam saat mulai membusuk.
3.
Ciri
Bakteriologis
a) Terdapat mikroorganisme patogen dan mikroorganisme golongan coli
B.
PENYEBAB AIR TERCEMAR
Banyak hal-hal
yang menyebabkan adanya pencemaran air terutama dalam dunia pertambangan,
diantaranya:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan
padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang
halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran
dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan
bahan makanan
Bahan buangan
organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan
anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila
masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air.
Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang
melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg),
dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan
berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air.
Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi
penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut.
Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada
permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi
membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil
pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies
lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan
bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Dalam
pertambangan sering terjadi pengeboman dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Di
laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal
lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak
sampai ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut dan hewan-hewan
laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan
pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan
zat yang dapat mengurai minyak.
C.
DAMPAK PENCEMARAN AIR AKIBAT KEGIATAN PERTAMBANGAN
Pencemaran air
berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di
luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan
oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air,
menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka
menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 3 kelompok,
yaitu :
1. Dampak
terhadap kehidupan biota air2. Dampak terhadap kesehatan
3. Dampak terhadap estetika lingkungan
1) Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat
pencemaran pada air limbah pabrik akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa
dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih
dahulu.
2) Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam
antara lain :
- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
- Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
- Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
3)
Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya
ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi
estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi
estetika lingkungan.
D.
UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN
Untuk mencegah
agar tidak terjadi pencemaran air akibat pertambangan, hendaknya kita tidak
menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah-sampah,
limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau
ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan,
karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan akan mencemari air. Ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk mencega pencemaran air dalam pertambangan, diantaranya:
1.
Mengadakan sosialisasi kepada semua karyawan dalam perusahaan tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tambang
2.
Pengolahan limbah pabrik yang akan dibuang
3.
Mengadakan penghijauan di sekitar lokasi penambangan
Pengolahan
limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,
dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, untuk diolah sebelum dibuang. Sampah padat dari rumah tangga berupa
plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat
diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan
sebagai pupuk.
Melestarikan hutan
Melestarikan
Hutan di Hulu Sungai. Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu sungai
sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau
merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan
mambawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir yang
sehingga menyebabkan pendangkalan sungai. Pengenceran dan penguraian polutan
air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung
bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar
dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena
itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:
a. Menempatkan
daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan
b. Pembuangan limbah
industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
c. Pengawasan
terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran
d. Memperluas gerakan
penghijauan
e. Tindakan
tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar