1. Posisi Tektonik
Lempeng
Posisi tektonik
lempeng adalah suatu tempat yang
keberadaannya dipengaruhi oleh gaya-gaya tektonik lempeng. Dalam pembentukan
cekungan batubara, posisi tektonik lempeng merupakan faktor yang sangat
menentukan. Posisi ini akan mempengaruhi iklim lokal dan morfologi cekungan
pengendapan batubara maupun kecepatan penurunannya dan pada akhirnya posisi
tektonik lempeng akan mempengaruhi proses matemorfosa organik dan struktur
lapisan batubara selama periode geologi berlangsung setelah pengendapan akhir
selesai.
2. Morfologi
Morfologi dari cekungan
pada saat pembentukan gambut akan menentukan sebaran batubara.
3. Iklim
Iklim memegang peranan
penting dalam pembentukan batubara dan merupakan faktor pengontrol pertumbuhan
flora dan kondisi yang sesuai. Iklim tergantung pada posisi geografi dan lebih
luas lagi dipengaruhi oleh posisi tektonik lempeng. Temperatur yang lembab pada
iklim tropis dan sub tropis pada umumnya sesuai untuk pertumbuhan flora
dibandingkan wilayah yang lebih dingin.
4. Suhu dan Tekanan
Gambut yang mengalami
proses thermodinamika akan berubah menjadi batubara. Perubahan ini terjadi
sebagai akibat adanya peningkatan suhu dan tekanan. Suhu dan tekanan juga dapat
menaikan Rank batubara seperti yang terjadi pada batubara di Skotlandia, karena
adanya terobosan magma secara vertikal maka lapisan batubara dekat darah
terobosan adalah antrasit sedangkan lapisan batubara teratas adalah bitumen.
5. Penurunan
Turunnya cekungan
batubara dipengaruhi oleh gaya-gaya tektonik. Jika penurunan dan pengendapan
gambut seimbang akan dihasilkan endapan batubara yang tebal. Pergantian
transgresi dan regresi mempengaruhi pertumbuhan flora dan pengendapan gambut.
Hal tersebut menyebabkan adanya infiltrasi material dan mineral yang
mempengaruhi mutu dari batubara yang terbentuk.
6. Umur Geologi
Semakin tua umur batuan
makin dalam penimbunan terjadi sehingga, terbentuknya batubara yang bermutu
tinggi. Akan tetapi, pada batubara yang mempunyai umur geologi labih tua selalu
ada resiko mengalami deformasi tektonik yang membentuk struktur perlipatan atau
patahan pada lapisan batubara. Faktor erosi juga akan merusak semua bagian dari
endapan batubara.
7. Tumbuhan
Tumbuhan adalah unsur
utama pembentuk batubara. Pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan terakumulasi pada
suatu daerah dan zona fisiografi dengan iklim dna topografi tertentu. Flora
merupakan faktor penentu terbentuknya berbagai tipe batubara.
8. Dekomposisi
Setelah tumbuhan mati
proses degradasi biokimia lebih berperan aktif. Proses pembusukan akan terjadi
oleh kerja mikrobiologi bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana
tanpa oksigen menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti celulosa,
protoplasma dan pati. Dari proses di atas terjadi perubahan dari kayu menjadi
lignit dan sub-bitumen. Dalam kondisi kekurangan oksigen terjadi proses
biokimia yang berakibat keluarnya air dan sebagian unsur karbon akan hilang
dalam bentuk karbon dioksida, karbon monoksida dan metan. Akibat pelepasan
unsur atau senyawa tersebut jumlah relative unsur karbon akan bertambah.
Kecepatan pemembentukan gambut bergantung pada kecepatan perkembangan tumbuhan
dan proses pembusukan. Bila tumbuhan
tertutup oleh air dengan cepat maka akan terhindar dari pembusukan akan tetapi,
terjadi proses desintegrasi atau penguraian oleh mikrobiologi. Bila tumbuhan
yang telah mati terlalu lama berada di udara terbuka maka kecepatan pembentukan
gambut akan berkurang sehingga hanya bagian keras saja yang tertinggal yang
menyulitkan penguraian oleh mikrobiologi.
9. Periode Sesudah
Pengendapan
Periode geologi
cekungan batubara secara luas bergantung pada posisi tektonik lempeng yang
mempengaruhi perkembangan batubara dan cekungan batubara. Secara singkat
terjadi proses geokimia dan metamorfosa organic setelah pengendapan gambut. Di
samping itu periode geologi endapan batubara bertanggung jawab terhadap
terbentuknya struktur cekungan batubara berupa perlipatan, persesaran, intrusi magmatik
dan sebagainya.
10. Struktur Cekungan
Batubara
Terbentuknya batubara
pada cekungan batubara pada umumnya mengalami deformasi oleh gaya tektonik
lempeng yang akan menghasilkan lapisan batubara dengan bentuk-bentuk tertentu.
Di samping itu adanya erosi yang intensif menyebabkan bentuk lapisan batubara
tidak menerus.
11. Metamorfosa Organik
Tingkat kedua dalam
pembentukan batubara adalah penimbunan atau penguburan oleh Pengendapan yang
baru. Pada fase ini proses degradasi biokimia tidak berperan lagi tetapi lebih
didominasi oleh proses dinamokimia. Proses ini, menyebabkan terjadinya
perubahan gambut manjadi batubara dalam berbagai jenis. Selama proses ini
terjadi, pengurangan air, oksigen dan zat terbang seperti CO2, CO,
CH4 dan gas-gas lainnya serta bertambahnya persentase karbon padat,
belerang dan kandungan abu. Perubahan kualitas batubara diakibatkan oleh faktor
tekanan, suhu dan waktu. Tekanan selain disebabkan oleh adanya gaya tektonik
lempeng juga dapat disebabkan oleh lapisan sedimen penutup yang sangat tebal.
Hal ini menyebabkan bertambahnya tekanan dan percepatan proses metamorfosa
organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar