Volume air pada sump yang melebihi batas
critical point dapat menyebabkan air meluap ke loading point, sehingga dapat
mengurangi produksi.
Contoh kasus :
Sebuah sump dengan kapasitas volume air
maksimal yang boleh terdapat pada sump tersebut adalah 19.627,39 m atau berada
pada level ait 17,50 MDPL. Namun, aktualnya volume air pada sump tersebut
sebesar 74.798,58 m. Level air tersebut berada di atas critical point pada
sump, yaitu 18 MDPL, sehingga air pada sump meluap ke expose coal. Direncanakan
ada 2 unit pompa yang akan di letakan di sump tersebut, dengan waktu pemompaan
20 jam/hari serta debit air yang akan keluar adalah 100 liter/detik. Hitunglah
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pompa tersebut agar level air pada sump
berada di bawah critical point.
Diket :
Volume sump di bawah critical point =
19.627,39 m
Jumlah pompa = 2 Unit
Debit pemompaan = 100 liter/detik
Working hour (WH) pompa = 20 jam/hari
Penyelesaian :
1 jam = 60 menit
20 jam = 20 jam x 60 menit = 1200 menit
1200 menit = 1200 menit x 60 detik =
72000 detik
Sehingga,
72000 detik x 100 liter/hari = 7.200.000
liter/hari
7.200.000 liter/hari x 2 unit pompa =
14.400.000 liter
14.400.000 liter/1000 = 14.400
meter/hari jadi, kapasitas pompa adalah 14.400
meter/hari dengan asumsi bahwa penurunan volume dengan kondisi tanpa hujan.
Dari data-data di atas waktu yang
dibutuhkan untuk pompa agar level air berada di bawah critical point dapat
dihitung dengan persamaan :
= (Volume actual air sump di atas batas
critical – volume air sump yang direkomendasikan) / kapasitas pompa
= 74.698,58 m – 19.627,39 m / 14.400
m/hari
= 55.071,19 m / 14.400 m/hari
= 4
hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar